StrategiZONE dan ALDO Mencetak Laba Bersih di Semester I/2022. PT Mega Perintis Tbk (ZONE) pada Semester I/2022 membukukan laba bersih senilai Rp 52 miliar atau melambung sebesar 184% dari laba bersih Semester I/2021 yang mencapai Rp 18,3 miliar. Perolehan laba bersih yang melonjak ini didukung oleh penjualan ZONE yang terus naik.
SeharianBermain Dengan Sapi Lembu Di Padang Rumput Hijau - Cara Penggemukan Sapi KampungHalo teman- teman. Channel ini adalah channel hiburan seputar Dunia
TANGERANG | sorotdesa.com, Edih S. Sos, Lurah Gandasari Kecamatan Jatiuwung Kota Tangerang Provinsi Banten, melakukan terobosan lagi dalam menata wilayahnya dengan membangun Kampung Bersih dan Kampung Hijau Rabu, 23/01/2019. Terinspirasi dengan perkembangan teknologi tren saat ini Lurah Edih sebelumnya pernah masuk 4 besar tingkat nasional tahun 2018 atas kretifitasnya membuat Kampung Piala
Selainitu, perseroan mencatat net-interest margin di kisaran 4,7%, dan ditopang dari tingginya pencapaian non-interest income yang pada semester I tahun 2022 ini dapat mencapai Rp 7,6 triliun atau naik 11,0%.. Selama semester I 2022, BNI Xpora menyalurkan kredit senilai Rp 7,2 triliun. Bahkan hingga Juni 2022, penyaluran kredit kepada debitur Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) yang
TUNJUNGTEJA- Kampung paling hijau, kategori Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA) Kabupaten Serang 2020, menjadi target RW 02, Kampung
Kampunghijau di Jakarta ini merupakan karya warga setempat berkolaborasi dengan PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) III. Sebagai kampung percontohan, di setiap sudut gang terdapat tempat sampah meyerupai kandang dengan ram kawat yang berisi aneka botol plastik bekas kemasan minuman, pelumas, pembersih lantai, sabun dll.
zrPI. PASAR REBO - Untuk menciptakan lingkungan hijau dan indah, Camat Pasar Rebo, Mujiono membuat program Kampung Sejuta Anggrek. Melalui program ini, diharapkan Kecamatan Pasar Rebo menjadi pusat anggrek di Indonesia khususnya wilayah DKI Jakarta. "Jadi program Kampung Sejuta Anggrek ini memang digagas untuk warga di Kecamatan Pasar Rebo," kata Mujiono usai menghadiri program Lomba Kampung Bersih Warta Kota, Selasa 16/5/2023. Dalam pelaksanaannya, warga Kecamatan Pasar Rebo dianjurkan untuk menanam anggrek setidaknya satu pot setiap rumah. Selain itu, pihak Kecamatan Pasar Rebo juga memberikan pendampingan dan pelatihan tata cara menanam anggrek dengan baik dan benar. Baca juga Lomba Kampung Bersih, Warga RW 09 Kelurahan Baru Kenakan Gaun Indah Berbahan Limbah Plastik "Jadi kami memberikan pendamping terutama bagi kelompok-kelompok tertentu seperti di RW 09 Kelurahan Baru ini," ungkapnya. "Cara termudah warga yang ada di Kecamatan Pasar Rebo bisa menanam setidaknya satu pot Anggrek di setiap rumah," sambungnya. Mujiono mengaku, saat ini pihaknya sedang mengupayakan festival anggrek skala nasional yang akan diadakan di wilayahnya. Selain sebagai hiasan lingkungan, Kampung Sejuta Anggrek ini diharapkan juga mampu menjadi lahan yang berpotensi meningkatkan perekonomian warga sekitar. "Untuk pemberian bibit Anggrek kami belum mampu namun kami tetap memberikan pendampingan dan pembimbingan terkait program Kampung Sejuta Anggrek ini," pungkasnya. m38 Baca berita lainnya di Google News
Pak Achenk di KBA Indah Madani dok. pribadi/Hazna Deva Jika berbicara soal kota dengan cuaca paling panas, Pekanbaru pasti masuk ke dalam daftar. Ya, kota penghasil minyak bumi dan gas ini bisa mencapai suhu maksimum 36 derajat pada siang siang itu cukup berbeda, Kampung Berseri Astra Indah Madani yang berada di RT 04 RW 04 Kelurahan Tangkerang Labuai, Pekanbaru terasa cukup sejuk dengan pepohonan hijau yang sengaja ditanam oleh para warga. Hal ini membuat saya kagum sekaligus bertanya-tanya. Bagaimana bisa ada kampung hijau seperti ini di tengah Kota Pekanbaru?Rasa penasaran saya seketika hilang saat bertemu dengan Pak Mirshal atau yang biasa dipanggil Pak Achenk, ternyata beliau adalah sosok penggerak hebat di balik KBA Indah Madani ini. Menetap sejak tahun 1993 di Tangkerang Labuai, membuat Pak Achenk memiliki mimpi yang besar untuk memajukan lingkungan tempat tinggalnya. Penasaran bagaimana kisah Pak Achenk dan KBA Indah Madani? Simak artikelnya, yuk!1. Seratus pohon yang diremehkanKBA Indah Madani dok. pribadi/Hazna Deva Berbeda dengan suasana hijau dan asri yang terlihat saat ini, Tangkerang Labuai puluhan tahun silam adalah daerah yang cukup kering dan gersang. Kondisi ini membuat Pak Achenk yang gemar bertanam berinisiatif mengadakan penghijauan di daerahnya. Beliau mengajak warga setempat, teman-teman komunitas, hingga tokoh masyarakat untuk menanam seratus pohon pada tahun 1998. Tetapi untuk menanam pohon yang indah, tentu angin yang berhembus tidak selalu tenang. Tantangan demi tantangan harus dilewati oleh Pak Achenk, karena tidak semua orang setuju dengan ide beliau pada saat itu. Bahkan ada yang beranggapan bahwa menanam pohon hanya menghalangi kabel listrik dan membuat sampah penolakan yang ada tak pernah sekalipun melunturkan semangat Pak Achenk. Dengan tekad besar untuk menghijaukan kampungnya, beliau berusaha memberikan keyakinan bahwa ratusan pohon yang ditanam hari itu pasti akan membawa dampak yang baik di kemudian hari. “Mudah-mudahan suatu saat sampah ini akan membuahkan hasil untuk masyarakat di sini,” ujar Pak Achenk menirukan ucapannya 23 tahun lalu. 2. Peraturan unik yang tuai prestasiKantor IKM Madani dok. pribadi/Hazna Deva Belasan tahun pun berlalu. Pak Achenk dipercaya menjadi Rukun Tetangga RT pada tahun 2016, ia terus konsisten untuk menggalakkan lingkungan hijau dan bersih bagi Tangkerang Labuai. Produktivitas penghijauan yang digemarinya ini ternyata diketahui oleh pemerintah setempat, melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kesehatan Kota Pekanbaru, RT 04 RW 04 Tangkerang Labuai dipercaya untuk menjadi Program Kampung Iklim atau yang biasa disebut Pak Achenk membuat ia diamanahkan untuk menjadi penggagas Program Kampung Iklim ini. Dengan bantuan perangkat hidroponik, kompos, peralatan bertanam, dan Bor Biopori yang diterima Tangkerang Labuai, Pak Achenk semakin semangat untuk menghijaukan kampungnya bersama para hal yang tak akan ia lupa adalah peraturan unik yang pernah beliau buat semasa menjadi RT di Tangkerang Labuai. “Saya tidak melarang orang merokok. Tapi kalau ada yang buang puntung rokok sembarangan, denda 1 pot bunga. Saya dapat penghargaan dari Pak Walikota,” ucap Pak Achenk sambil terkekeh mengenang masa-masa itu. Siapa sangka peraturan unik yang dicetuskan Pak Achenk ini ternyata membawa dampak yang besar, suasana sejuk yang terasa begitu nikmat di RT 04 RW 04 Tangkerang Labuai hadir karena banyaknya pohon hijau dan beranekaragam Sampah tersebut menjadi berkahKantor IKM Madani dok. pribadi/Hazna Deva Berkat lingkungan yang bersih dan hijau, RT 04 RW 04 Tangkerang Labuai berkali-kali menuai prestasi di bidang lingkungan. Melalui program sosial berkelanjutan, Astra Indonesia menemukan kampung ini dan yakin bahwa RT 04 RW 04 bersama Pak Achenk adalah pilihan yang tepat untuk bertumbuh bersama menjadi Kampung Berseri melalui beberapa pertemuan, Kampung Berseri Astra KBA Indah Madani resmi lahir pada tanggal 29 Oktober 2017. Nama Madani dipilih karena merupakan julukan dari Kota Pekanbaru. Melalui Program KBA ini, ada 4 pilar utama yang diimplementasikan oleh Kampung Berseri Astra, yakni lingkungan, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan sudah dijalankan dengan sangat baik oleh KBA Indah Madani melalui program penghijauan dan kebersihan kampung, sehingga berhasil loncat ke bintang 2. Sedangkan pada Pilar Pendidikan, KBA Indah Madani berfokus untuk membantu anak-anak yang ada di Madrasah Diniyah Takhmiliyah Awaliyah MDTA dengan Beasiswa Lestari. Beasiswa ini diberikan oleh Astra Indonesia kepada 35 siswa hingga mereka lulus Sekolah Menengah Atas. “Saya sangat senang, sampah yang dulu akhirnya membuahkan hasil yang baik. Kampung kami menjadi Kampung Berseri Astra dan dapat memberikan beasiswa bagi 35 anak-anak sampai lulus SMA,” ujar Pak Achenk sambil tersenyum haru. Ia senang karena ratusan pohon yang dikira akan membuat sampah ternyata malah menjadi berkah. Baca Juga Usai Bangun Kampung Akuarium, Anies Kini Canangkan Kampung Kunir 4. Belajar dan berbagiPak Achenk Penggerak KBA Indah Madani Doc. Pribadi/Hazna Deva Ruangan berukuran 3x3 meter yang menjadi tempat saya dan Pak Achenk berbincang dipenuhi dengan plakat, piagam, dan berbagai penghargaan lainnya untuk KBA Indah Madani. Salah satu yang cukup menarik perhatian saya siang itu adalah penghargaan untuk Pak Achenk sebagai motivator Posyandu Digital. Apa sih Posyandu Digital itu?Diinisiasi oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI, Posyandu Digital merupakan aplikasi yang dapat melakukan pencatatan tumbuh kembang anak secara digital. Pak Achenk mendapatkan ilmu ini saat dilantik menjadi kader Kampung Berseri Astra di Bali. Sepulangnya ke kampung tercinta, Pak Achenk bertekad mewujudkan Posyandu Digital ini di KBA Indah Madani. Prosesnya cukup panjang, mulai dari mempelajari aplikasi secara matang, datang ke Puskesmas, berdiskusi dengan Kepala Dinas Kesehatan, dan melakukan sosialisasi bersama para dokter dan tenaga kesehatan memang benar kata pepatah, tidak ada proses yang mengkhianati hasil. Pak Achenk berhasil mewujudkan Posyandu Digital di KBA Indah Madani. “Jadi dengan adanya Posyandu Digital ini, proses pendataan tentu akan lebih rapi karena tercatat secara digital. Feedback-nya juga ada dan dapat diakses melalui aplikasi,” ujar Pak Achenk. Tidak mau maju sendiri, Posyandu Digital yang awalnya hanya ada di KBA Indah Madani, akhirnya diterapkan ke seluruh Kecamatan Bukit Raya. Pak Achenk bahkan diundang oleh berbagai kecamatan lainnya untuk memberikan sosialisasi mengenai Posyandu Digital. Bagi Pak Achenk, berbagi ilmu tidak ada ruginya. Justru ia sangat senang karena bisa menyebarkan pengetahuan yang ia dapatkan ketika Memperbanyak risetSabun Cair Produksi KBA Indah Madani Doc. Pribadi/Hazna Deva Setelah mewujudkan 3 pilar dari Kampung Berseri Astra, KBA Indah Madani masih punya pilar kewirausahaan untuk diwujudkan. Pak Achenk bersama para warga KBA Indah Madani memutuskan untuk memproduksi sabun mengetahui proses pembuatannya, Pak Achenk juga merasa bahwa sabun termasuk kebutuhan primer yang memiliki peluang tinggi untuk bisnis dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan modal Rp480 ribu dan ember bekas, KBA Indah Madani berhasil mendapatkan puluhan botol sabun sabun selesai, tiba saatnya kemampuan riset Pak Achenk diuji untuk proses pengemasan. Beliau yang berlatar belakang Sekolah Teknik Menengah, tidak memiliki dasar mengenai pengemasan produk yang tepat sehingga Pak Achenk memborong seluruh produk sabun cair buatan pabrik besar dan memutuskan untuk belajar secara melakukan riset yang cukup panjang, lahirlah Sabun Cair Madani SCM, Detergen Cair Madani DCM, dan Handwash Cair Madani HCM. Produk-produk ini dijual di Industri Kecil Menengah IKM Madani yang diresmikan tanggal 17 Juli 2019, dengan harga Rp10 ribu/botol untuk SCM dan DCM, dan Rp20 ribu/botol untuk HCM. “Ini warna pada botol juga ada artinya. Warna biru untuk Astra, warna hijau melambangkan cinta lingkungan, warna putih melambangkan keikhlasan, dan warna merah keberanian,” ucap Pak Achenk begitu semangat menjelaskan tentang filosofi kemasan yang ia gunakan. Produk-produk yang dihasilkan oleh KBA Indah Madani sudah memiliki izin resmi dan tersebar ke berbagai tempat usaha dan institusi di Pekanbaru. “Saya buatlah daftar teman-teman yang jualan nasi goreng, rumah makan, lalu puskesmas, saya kirim tester sabun. Alhamdulillah sampai sekarang masih langganan,” imbuhnya. Nada suaranya terdengar sangat bangga dengan pencapaian yang KBA Indah Madani. Semangat Pak Achenk dan para warga untuk memajukan KBA Indah Madani tentu sangat mengharukan dan patut diacungi jempol. Siapa sangka Kota Pekanbaru yang dikenal dengan cuaca panas ternyata memiliki KBA Indah Madani, kampung hijau yang bersih, cerdas, sehat, dan produktif. Program Kampung Berseri Astra yang sudah berjumlah 133 Kampung hingga saat ini berhasil mengukir senyum masyarakat Indonesia. Sukses selalu untuk Astra Indonesia dan KBA Indah Madani! Baca Juga Dorong UMKM, Atalia Kamil Resmikan Kampung Korea di Bandung IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Surabaya - Wakil Presiden Boediono didampingi Ibu Herawati, Kamis pagi, meninjau kawasan kampung bersih dan hijau, Margorukun, Kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan, Surabaya. Turut mendampingi Wapres dalam kunjungannya ke kampung bersih yang berada di RW 10 tersebut yakni Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan istri Nina Kirana Soekarwo. Wapres tiba di Margorukun, Kelurahan Gundih sekitar pukul WIB, dan disambut oleh Wali kota Surabaya Tri Rismaharini serta warga setempat. Wapres pun menyempatkan diri untuk menyapa warga yang telah berkumpul menunggu kedatangan Wapres. Margorukun merupakan kampung percontohan yang berhasil menjadi daerah bersih dan hijau di Surabaya, meskipun lokasinya terletak di pinggir rel kereta. Mulanya, Margorukun adalah daerah yang kurang bersih, namun kemudian berubah menjadi kampung bersih dan hijau atas kesadaran warga setempat untuk menciptakan kebersihan lingkungan. Margorukun berhasil meraih penghargaan dalam lomba kebersihan lingkungan tingkat kampung se-Surabaya yang digelar oleh pemerintah kota pada 2010. Walaupun tidak mendapat gelar juara, tetapi warga Margorukun berusaha tetap menjaga lingkungannya. Dalam kunjungannya ke kampung bersih dan hijau, Margorukun ini, Wapres juga akan meninjau tempat dapur kompos, mesin perajang sampah basah, pengolahan biogas, bank sampah, dan pengolahan air. Disela-sela peninjauan, Wapres dijadwalkan untuk berdialog dengan masyarakat setempat. Sementara itu, Wapres dan Ibu Herawati telah tiba di Surabaya sejak Rabu malam. Rombongan Wapres tiba di Bandara Udara Juanda sekitar pukul WIB. Kunjungan Wapres ke Surabaya selain untuk meninjau kampung bersih dan hijau, juga membuka Rembug Nasional Saudagar NU yang diselenggarakan di "Grand City Convention and Exhibition", Surabaya.*
Editor Satmoko Budi Santoso Suasana kampung hijau di wilayah Sesetan Kecamatan Denpasar Sultan Anshori. DENPASAR – Pemerintah Kota Denpasar terus berinovasi untuk menciptakan Denpasar aman, nyaman, bersih, dan sejuk. Kelurahan Sesetan membuat terobosan dengan program Kampung Hijau di wilayah Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan. Lurah Sesetan, Ketut Sri Karyawati, mengatakan, program ini dibuat untuk menciptakan kampung bersih, sehat, dan sejuk. Program baru dibuat awal Agustus 2018, bisa sukses terlaksana. Hal itu tentunya atas partisipasi warga masyarakat dan beberapa perusahan yang ada di wilayah Sesetan melalui program Corporate Social Responsibility CSR. Kampung hijau yang diprogramkan menurutnya belum semua desa diterapkan karena pengerjaan baru dimulai awal bulan Agustus. Lurah Sesetan Ketut Sri Sultan Anshori. “Pengerjaan dilakukan secara bertahap, maka kami mohon partisipasi, dukungan semua masyarakat,” ucap Ketut Sri Karyawati, Rabu 26/9/2018. Menurut Ketut Sri Karyawati lagi, sejak dari sebulan dikerjakan yang telah berhasil tertata menjadi kampung hijau adalah di Lingkungan Karya Dharma dan Lingkungan Pembuangan. Tidak menutup kemungkinan, sejak ditata menjadi kampung hijau, ada orang yang tidak bertanggung jawab dengan mengambil pot tanaman dan memecahkan pot tanaman. “Mengantisipasi kejadian tersebut tidak terulang, ia akan berkoordinasi dengan Kepala Lingkungan serta masyarakat setempat agar ikut menjaga lingkungan,” tegasnya. Ia juga mengimbau agar masyarakat yang rumahnya dekat dengan lokasi tersebut memasang CCTV. Berhubung lokasi dekat sekolah, pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada kepala sekolah agar siswa ikut serta menjaga dan tidak usil. Dengan dilaksanakan program ini, Sri mengaku, masyarakat bisa melihat hasilnya, yakni terlihat rindang, bersih, hijau, seperti suasana desa yang alami. SELANJUTNYA 1 2
Pemerintah pusat mengapresiasi keberhasilan kampung Gundih Surabaya sebagai kawasan percontohan kampung hijau di Indonesia. Gundih yang semula daerah kumuh, kini menjadi kampung bersih."Pemerintah pusat mengapresiasi Kampung Gundih sebagai kampung dengan lingkungan sangat hijau dan bersih. Padahal kampung itu dulu sangat kotor dan penuh sampah," Kata Kepala Biro Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, yang berada di pinggir rel kereta api yang bersih berkat usaha warganya ini, pernah mendapat penghargaan lomba kebersihan lingkungan tingkat kampung se-Surabaya dalam ajang Green and Clean yang digelar Pemkot Surabaya pada yang membuat Wapres tertarik mengunjungi itu, memiliki tempat pengolahan limbah, sentra batik, dan produksi biogas. Juga dapur kompos, mesin perajang sampah basah, pengolahan biogas, bank sampah, hingga pengolah air limbah yang dikelola warga. Selain mengerjakan limbah non organik, warga juga membuat tas dan tempat tisu dari bahan daur ulang. “Bahannya dari limbah sampah kering seperti plastik dan kertas. Hasilnya sudah dikirim ke pemesan di mal atau plasa bahkan ada yang ke Jepang,” terdapat tempat pengolahan air yang dikelola warga untuk menyiram tanaman dan mencuci motor. “Awalnya hanya untuk memanfaatkan air kali dan menghemat air PDAM. Bahan bakunya air kali atau selokan yang mengalir di bawah kampung Gundih,” pengertian kampung hijau tidak sekadar kampung yang telah berhasil melestarikan lingkungan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Lebih dari sekedar itu, kampung hijau adalah kampung yang memiliki budaya musyawarah, rembugan, tepa selira tenggang rasa, yang menerapkan budaya lokal di tengah pengaruh budaya global. Untuk mewujudkannya seluruh warga harus membiasakan budaya hidup bersih dan sehat. Diciptakannya Kampung Hijau ini bertujuan agar masyarakat cinta dan nyaman tinggal di lingkungannya sendiri. Itu berangkat dari tiga filosofi ekologi, sosial, dan ekonomi. Ekologi berkaitan dengan bagaimana masyarakat di dusun ini mengelola sumberdaya yang ada berdasarkan prinsip-prinsip keharmonisan dan rahmatan lil alamin. Artinya, didasarkan pada daya dukung lahan dan kondisi lingkungan. Kedua, sosial, yang berkaitan dengan budaya dan masyarakat setempat. Ketiga, aspek ekonomi, berkaitan dengan dampak penerapan dua filosofi awal tadi. Artinya, pelaksanaan prinsip-prinsip ekologi dan sosial ternyata memiliki implikasi positif bagi perekonomian warga. Dengan drmikian pemberdayaan masyarakat menjadi penopang utama kampung hijau. Bagaimana bisa menghidupkan berbagai tanaman dalam pot-pot, tanaman hias di ruang sempit kalau masyarakat tidak peduli. Kalau hanya bersifat sesaat ketika ada bantuan penghijauan, ketika bantuan selesai, selesai pula penghijauan. Kepedulian WargaWalikota Surabaya, Tri Risma Harini, mengatakan, kebersihan Kota Surabaya kini juga menjadi tanggung jawab warga. "Kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan kini cukup merata di seluruh wilayah Surabaya," ujarnya. Pemkot Surabaya telah melakukan pembersihan pendestrian jalan, pengerukan selokan untuk antisipasi banjir dan pengelolaan taman dengan cara penyiraman dan pemupukan. Pemkot telah membentuk relawan Joko Jumput, relawan yang naik sepeda angin untuk memungut sampah yang tercecer di jalan.“Saat ini sudah ada seribu kampung yang mengelola sampah dengan cara memisahkan sampah basah dan sampah kering. Pemkot bersama warga bekerjasama dengan BUMN dan BUMD untuk melakukan kegiatan peduli lingkungan,” kata menyontohkan, kampung Gundi yang dulu sangat kumuh dan banyak premannya, kini berbenah jadi asri, hijau, dan indah. Bahkan, tak sedikit turis yang berkunjung untuk belajar mengolah sampah. "Gundih sekarang lebih ramah lingkungan dan ramah pada tamu pendatang, juga ada rumah tinggal buat turis yang ingin menginap sembari belajar mengelola lingkungan," menggeliatkan semangat warga dalam menjaga kebersihan lingkungan, pihaknya dalam beberapa tahun terakhir ini juga menggelar dua lomba, yakni Green and Clean yang digelar November dan Merdeka dari Sampah pada bulan Agustus. Selain itu, program urban farming juga menjadi program urban farming yang dikelola secara mandiri oleh warga itu mampu menghasilkan 40 ton cabe per hari yang biasa dikirim ke Tangerang dan Palembang. "Saat Padang terjadi gempa, Surabaya lah yang kirim cabe giling dari hasil urban farming," kata mantan Kepala Bappeko Surabaya itu. Selain itu, produksi ikan yang mampu dihasilkan mencapai 16 ton per hari dikirim ke Gresik dan kader fasilitator penggerak lingkungan, Surabaya miliki 28 ribu orang. Kader yang membina warga itu juga mampu mengajarkan pada warga tentang pengolahan sampah basah dan kering, baik organik, dan proses daur ulang sampah pun Surabaya mampu menghasilkan 20-24 ribu yen dari hasil ekspor ke Jepang. Keberhasilan-keberhasilan itu menjadi sebuah prestasi dan motivasi bagi Surabaya untuk terus berbenah lebih baik dalam mengelola lingkungan. erni
kampung bersih dan hijau