Olehkarena itu, kita perlu menambah pengetahuan dan wawasan yang luas agar dapat lebih selektif dalam memilih makanan berpengawet. Selain itu, pengawetan makanan sangat erat kaitannya dengan ilmu fisika. Beberapa konsep fisika yang diterapkan pada pengawetan makanan, meliputi: Suhu, Energi, Tekanan, Hampa Udara, Kalor dan Termodinamika
Suhuakhir yang digunakan dalam proses pendinginan adalah 0°C , sedangkan pada proses pembekuan suhu akhir dapat mencapai -42°C . Pengawetan dengan pendinginan biasanya menggunakan es batu , es kering , udara dingin dan pengawetan dengan pembekuan biasanya menggunakan sharp freezer , multi plate freezer dan air blast freezing dan brine freezing.
4 Besi tembaga : warna coklat kotor kuningan. ( Pengolahan Produk Perikanan dengan cara "Pemindangan" ) Pemindangan merupakan salah satu metode pengolahan hasil perikanan tradisional. Selain itu pemindangan ikan juga merupakan upaya pengawetan sekaligus pengolahan ikanyang menggunakan teknik penggaraman dan pemanasan.
2Kunyit. Ada banyak manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh kunyit, seperti menjadiobat kaki bengkak karena jatuh, belum lagi juga dijadikanobat asmasertaobat herbal liver bengkak. Kunyit adalah rempah yang sangat baik dan bahkan ketika dipakai sebagai bahan pengawet makanan.
Prosesnyabiasa disebut dengan pengasinan atau penggaraman. Pengawetan dengan garam ini memungkinkan daya simpan yang lebih lama dibandingkan dengan produk segarnya yang hanya bisa bertahan selama beberapa hari atau jam. Contohnya ikan yang hanya tahan beberapa hari, bila diasinkan dapat tahan selama berminggu - minggu.
2 Hasil biasanya tidak eksak, 3.Peka terhadap panas, 4. Peka terhadap keasaman larutan, 5. Kurang ekonomis. Contohnya seperti zat karotenoid yang dimiliki oleh Labu Kabocha itu sendiri akan mengalami perubahan dalam proses pengeringan. Semakin lama dan semakin tinggi suhu yang digunakandalam proses pengeringan
94GW7. PENGAWETAN BAHAN PANGAN DENGAN SUHU PemanasanPengolahan pangan dengan suhu tinggi ialah pengolahan pangan yangmenggunakan panas diatas suhu normal suhu ruang. Yang dimaksud dengansuhu ruang adalah suhu dalam keadaan ruang yaitu berkisar 27ËšC hingga30ËšC. Pada umumnya pengawetan dengan suhu tinggi tidak hanya mencakuppemasakan,penggorengan, maupun pemanggangan. Pengolahan ataupengawetan bahanpangan dengan suhu tinggi yang dimaksud adalah prosespengawetan pangan dengan perlakuan panas yang terkontrol atau dapatdikatakan sebagai prosespemanasan secara komersial. Jenis pemanasanyang sering digunakan diantaranyayaitu blansing, pasteurisasi, dan adalah proses pemanasan bahan pangan dengan caramerendambahan dalam air panas atau pemberian uap air panas secaralangsung pada bahanpangan dengan suhu 60-75ËšC selama kurang dari 10menit. Meskipun bukan untuk tujuan pengawetan pada umumnya, prosestermal ini merupakan suatu tahapproses yang sering dilakukan pada bahanpangan sebelum dikalengkan, dikeringkan, atau dibekukan. Contoh blansingyaitu mencelupkan sayuran ataubuah dalam air mendidih ataumengukusnya selama beberapa menit sebelumdikeringkan adalah proses pemanasan makanan dengan suhu 65-78ËšCselama 30 menit. Biasanya menggunakan suhu kurang dari 100ËšC. Makintinggi suhu pasteurisasi, makin singkat proses pemanasannya. Pasteurisasiumumnya suatu proses termal yang dikontaminasikan dengan prosespengawetan lainnya seperti proses fermentasi atau penyimpanan pada suhurendah refrigasi. Tujuanproses termal pada pasteurisasi adalah untukmembunuh mikroorganismepatogen, memperpanjang daya simpan produkdengan mematikan mikroorganisme dan menonaktifkan enzim-enzimpemanasan.
PemanasanPengolahan pangan dengan suhu tinggi ialah pengolahan pangan yangmenggunakan panas diatas suhu normal suhu ruang. Yang dimaksud dengansuhu ruang adalah suhu dalam keadaan ruang yaitu berkisar 27ËšC hingga30ËšC. Pada umumnya pengawetan dengan suhu tinggi tidak hanya mencakuppemasakan,penggorengan, maupun pemanggangan. Pengolahan ataupengawetan bahanpangan dengan suhu tinggi yang dimaksud adalah prosespengawetan pangan dengan perlakuan panas yang terkontrol atau dapatdikatakan sebagai prosespemanasan secara komersial. Jenis pemanasanyang sering digunakan diantaranyayaitu blansing, pasteurisasi, dan adalah proses pemanasan bahan pangan dengan caramerendambahan dalam air panas atau pemberian uap air panas secaralangsung pada bahanpangan dengan suhu 60-75ËšC selama kurang dari 10menit. Meskipun bukan untuk tujuan pengawetan pada umumnya, prosestermal ini merupakan suatu tahapproses yang sering dilakukan pada bahanpangan sebelum dikalengkan, dikeringkan, atau dibekukan. Contoh blansingyaitu mencelupkan sayuran ataubuah dalam air mendidih ataumengukusnya selama beberapa menit sebelumdikeringkan adalah proses pemanasan makanan dengan suhu 65-78ËšCselama 30 menit. Biasanya menggunakan suhu kurang dari 100ËšC. Makintinggi suhu pasteurisasi, makin singkat proses pemanasannya. Pasteurisasiumumnya suatu proses termal yang dikontaminasikan dengan prosespengawetan lainnya seperti proses fermentasi atau penyimpanan pada suhurendah refrigasi. Tujuanproses termal pada pasteurisasi adalah untukmembunuh mikroorganismepatogen, memperpanjang daya simpan produkdengan mematikan mikroorganisme dan menonaktifkan memperoleh hasil yang optimal, pasteurisasi harusdikombinasikan dengan cara lain misalnya penyimpanan suhu rendah dan
0% found this document useful 0 votes422 views29 pagesDescriptionPengawetan panganCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes422 views29 pagesPengawetan Pangan Dengan Proses TermalJump to Page You are on page 1of 29 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 19 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 24 to 26 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Ilustrasi Fungsi Pengawetan dengan Suhu Dingin FotoUnsplashPengawetan dengan suhu dingin adalah salah satu jenis pengolahan bahan pangan dengan suhu rendah. Pengawetan dengan suhu dingin berfungsi untuk menghindari kontaminasi bakteri. Ketahui fungsi lainnya dalam artikel berikut Pengolahan Pangan utnuk MegawetkanDihimpun dari buku Bahan Ajar Kimia Pangan Konstruktivisme 5 Fhase Needham yang disusun oleh A. Rachman ibrahim, Andi Suharman, Diah Kartika Sari 202299, tujuan utama pengolahan pangan adalah mengawetkan dan membuat produk adalah pembuatan dendeng atau abon dari ikan yang tujuannya menjadikan daging dan ikan menjadi lebih awet, sekaligus membuat produk Pengawetan dengan Suhu Dingin Fungsi Pengawetan dengan Suhu Dingin FotoUnsplashCara pengawetan pangan dengan suhu rendah ada dua macam, yaitu pendinginan cooling dan pembekuan freezing. Pendinginan adalah penyimpanan bahan pangan di atas suhu pembekuan, yaitu -2°C sampai +10°C. Sedangkan pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku. Pengawetan dengan suhu dingin memiliki beberapa fungsi. Berikut adalah 3 fungsi pengawetan dengan suhu dingin yang patut untuk kontaminasi bakteri dengan cara menghambat pertumbuhan mikroba, serta reaksi-reaksi enzimatis, kimiawi, dan biokimiawi. Memperlambat reaksi metabolisme agar kesegaran bahan pangan tetap terjaga. Mencegah pertumbuhan mikroorganisme penyebab kerusakan atau kebusukan bahan pangan. Pengawetan dengan Suhu Dingin3 Fungsi Pengawetan dengan Suhu Dingin FotoUnsplashPendinginan atau refrigerasi adalah penyimpanan dengan suhu rata-rata yang digunakan masih di atas titik beku bahan. Kisaran suhu yang digunakan biasanya antara -1°C sampai -4°C. Pendinginan memiliki pengaruh yang kecil terhadap perubahan mutu bahan pangan secara keseluruhan. Namun pendinginan hanya dapat mengawetkan bahan pangan selama beberapa hari atau beberapa minggu, tergantung dengan jenis bahannya. Prinsip pendinginan yang digunakan adalah panas dari bahan akan diserap atau diambil dan digantikan oleh udara yang memiliki tekanan lebih panas yang ada dalam bahan berkurang, maka lama-kelamaan akan berubah menjadi dingin mengikuti suhu udara pendinginan yang digunakan. Pendinginan adalah salah cara untuk mengawetkan bahan pangan dengan suhu rendah. Pengawetan dengan suhu dingin berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan proses biokimia, sehingga perubahan yang terjadi pada produk yang disimpan dapat diminimalisir atau diperlambat.DK
Ilustrasi contoh makanan yang diawetkan dengan cara jangka pendek adalah ikan asin, sumber foto CA Creative by satu contoh makanan yang diawetkan dengan cara jangka pendek adalah ikan asin. Pastinya, kamu udah tidak asing lagi dengan makanan yang satu ini, bukan? Ikan asin tidak hanya disantap oleh manusia, tetapi juga sering digunakan sebagai makanan kucing. Makanan ini sangat awet dan tidak mudah membusuk meskipun tidak digoreng ulang. Selain ikan asin, masih ada beberapa contoh makanan lain yang pembuatannya menggunakan Teknik pengawetan jangka pendek. Lalu, apa saja makanan tersebut? Tanpa basa-basi, inilah penjelasan Makanan Jangka Pendek dan ContohnyaPengawetan jangka pendek merupakan metode pengawetan makanan yang tidak berlangsung lama. Beberapa metode yang bisa dilakukan yaitu sebagai berikut1. PengeringanMengutip buku Pengawet Alami untuk Makanan oleh Joni Kusnadi 2018, pengeringan adalah metode pengawetan yang umumnya dilakukan oleh orang yang berada di wilayah iklim panas dan merupakan teknik mengolah makanan yang dilakukan dengan memanfaatkan sinar matahari dengan suhu 35-45 derajat. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kadar air pada bahan makanan agar bisa menghambat tumbuhnya mikroorganisme. contoh makanan yang diolah dengan teknik pengeringan yaitu ikan asin, gaplek, dan Pemanasan dengan Suhu TinggiIlustrasi contoh makanan yang diawetkan dengan cara jangka pendek adalah ikan asin, sumber foto John Cameron by dengan suhu tinggi adalah teknik pengawetan makanan jangka pendek yang dilakukan untuk membasmi organisme yang berbahaya. Contoh makanan yang dibuat menggunakan metode ini adalah terasi dan PengasapanPengasapan adalah metode pengawetan jangka pendek yang diterapkan untuk menghambat munculnya mikroorganisme pada makanan yang kadar airnya normal. Pengasapan membutuhkan suhu kurang lebih 60 derajat celcius. contohnya yaitu biji jagung, daging asap, dan ikan PengasinanPengasian adalah teknik mengolah makanan yang dilakukan dengan memakai larutan garam dengan kadar konsentrasi tidak lebih dari 30%. Contoh makanan yang menerapkan metode pengasinan yaitu daging, telur, dan PemanisanSesuai dengan namanya, teknik pemanisan dilakukan dengan memanfaatkan gula dengan kadar1,5 kali lebih banyak dari buah yang diawetkan. Contoh buah yang bisa diterapkan dengan teknik ini adalah manisan, agar-agar, susu, dan PendinginanPendinginan adalah teknik pengawetan jangka pendek yang dilakukan dengan mendinginkan makanan pada suhu rendah kurang dari 4 derajat celcius. contohnya yaitu frozen food dan es menyimak pemaparan di atas, bisa disimpulkan bahwa pengawetan jangka pendek adalah teknik membuat makanan yang bertujuan agar bisa bertahan lama. Beberapa metode yang bisa diterapkan untuk menyimpan makanan yaitu pengeringan, pendinginan, pemanisan, pengasapan, pengasinan, dan pemanasan suhu tinggi. DLA
produk pengawetan dengan suhu panas alami contohnya